Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna sosial dan budaya yang terkandung dalam tradisi Pengaosan Tafsir al-Ibriz yang dilakukan oleh masyarakat Kedawung, Mojo, Kediri. Pengaosan Tafsir al-Ibriz adalah praktik membaca dan mengkaji Tafsir al-Ibriz secara bersama-sama, yang tidak hanya berfungsi sebagai upaya mendalami teks keagamaan, tetapi juga sebagai sarana pembentukan identitas budaya dan sosial bagi masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan oleh dosen dan mahasiswa sebagai kolaborasi untuk mengeksplorasi dimensi sosial budaya dari tradisi ini dalam konteks masyarakat Kedawung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis makna sosial yang terkandung dalam kegiatan Pengaosan Tafsir al-Ibriz di Kedawung, Mojo, Kediri, Mengidentifikasi peran Pengaosan Tafsir al-Ibriz dalam membangun dan memperkuat identitas sosial serta budaya masyarakat, Menyelidiki dampak dari tradisi ini terhadap hubungan antar generasi dan kohesi sosial dalam komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Metode pengumpulan data melibatkan observasi langsung terhadap pelaksanaan Pengaosan Tafsir al-Ibriz di Kedawung, serta wawancara dengan tokoh agama, pemuka masyarakat, dan peserta kegiatan tersebut. Selain itu, analisis teks tafsir juga dilakukan untuk mendalami pesan sosial yang terkandung dalam tafsir al-Ibriz. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi dan interpretasi sosial terhadap praktik yang diamati.Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting yang berkaitan dengan makna sosial dan budaya dari Pengaosan Tafsir al-Ibriz di Kedawung:
- Penguatan Identitas Sosial dan Budaya
Praktik ini tidak hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi budaya lokal yang memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Kegiatan ini menjadi ajang untuk memelihara dan memperkenalkan nilai-nilai budaya Islam yang sejalan dengan tradisi lokal masyarakat Kedawung. - Peran dalam Mempertahankan Keterikatan Antar Generasi
Salah satu aspek penting dari kegiatan ini adalah keterlibatan seluruh anggota masyarakat, dari generasi tua hingga muda, yang saling berinteraksi dan berbagi pengetahuan. Ini menciptakan sebuah proses pembelajaran antargenerasi yang mendalam, dimana nilai-nilai agama dan budaya diturunkan dari generasi ke generasi. - Relevansi Tradisi dalam Konteks Sosial Kontemporer
Penelitian ini juga menemukan bahwa Pengaosan Tafsir al-Ibriz memiliki relevansi yang tinggi dalam konteks sosial modern. Tradisi ini berfungsi sebagai jembatan dalam menghubungkan generasi muda dengan tradisi keagamaan mereka, serta memberikan ruang bagi refleksi sosial tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Pengaosan Tafsir al-Ibriz di Kedawung, Mojo, Kediri, memiliki peran yang signifikan dalam membentuk dan memperkuat identitas sosial serta budaya masyarakat. Tradisi ini tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga sebagai media yang menghubungkan generasi yang lebih tua dengan yang lebih muda, mempererat hubungan sosial, dan memperkuat ikatan komunitas. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tradisi ini tetap relevan dan memiliki dampak positif dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal sekaligus memperkenalkan nilai-nilai Islam secara lebih mendalam. Demikian hasil penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan kajian tentang hubungan antara tradisi keagamaan, budaya lokal, dan identitas sosial dalam masyarakat Indonesia.
Judul Penelitian: Decoding the Cultural Significance of Pengaosan Tafsir al-Ibriz in Kedawung, Mojo, Kediri: An Analysis of Social Meanings
Penulis: Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa
Jurnal: Jurnal Studi Ilmu Ilmu Al-Qur’an dan Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Link Jurnal: https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/alquran/article/view/3904