The Social Meaning Behind Recitation Hirzi wa Hirsi at Miftahul Mubtadiin Islamic Boarding School Tanjunganom Nganjuk Indonesia

Dr. Ubaidillah, M. Hum (Sekertaris Program Magister Studi Islam)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna sosial di balik tradisi bacaan Hirzi wa Hirsi yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin Tanjunganom, Nganjuk, Indonesia. Hirzi wa Hirsi adalah doa yang dipandang penting dalam tradisi keagamaan di pesantren ini. Doa ini dipilih dan dibaca secara rutin oleh santri sebagai bagian dari kegiatan spiritual mereka, dengan keyakinan bahwa doa tersebut memiliki kekuatan dalam memberikan perlindungan dan keberkahan. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa untuk mengungkapkan dimensi sosial yang terkandung dalam praktik bacaan tersebut dalam konteks kehidupan pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis makna sosial yang terkandung dalam tradisi bacaan Hirzi wa Hirsi di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin, Mengidentifikasi bagaimana bacaan doa ini berfungsi dalam membentuk hubungan sosial antara santri, pengasuh, dan masyarakat sekitar, Meneliti peran Hirzi wa Hirsi dalam membangun rasa kekeluargaan, solidaritas, dan nilai-nilai keagamaan dalam komunitas pesantren.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap pelaksanaan bacaan Hirzi wa Hirsi di pesantren, wawancara dengan pengurus pesantren, santri, serta masyarakat sekitar. Peneliti juga melakukan analisis teks terhadap doa Hirzi wa Hirsi untuk mengidentifikasi pesan-pesan sosial dan spiritual yang terdapat di dalamnya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis isi dan interpretasi sosial. Beberapa temuan penting dalam penelitian ini meliputi:

  1. Makna Spiritual dan Sosial dari Hirzi wa Hirsi
    Hirzi wa Hirsi bukan hanya dipandang sebagai bacaan doa yang bertujuan untuk memperoleh perlindungan, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang mendalam. Bacaan ini dianggap sebagai sarana untuk membangun hubungan yang lebih baik antara santri dengan Tuhan, serta mempererat hubungan antar sesama santri dan pengasuh pesantren. Bacaan ini juga menjadi penghubung antara generasi muda dan tua dalam pesantren, mengukuhkan nilai-nilai spiritual yang diturunkan dari waktu ke waktu.
  2. Pembentukan Solidaritas Sosial di Pesantren
    Pembacaan Hirzi wa Hirsi dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh santri dan pengasuh pesantren. Tradisi ini memperkuat solidaritas sosial dalam komunitas pesantren. Dengan melakukan bacaan doa yang sama secara kolektif, terbentuk ikatan sosial yang mempererat hubungan antar individu di pesantren. Hal ini juga menciptakan rasa kebersamaan dan saling mendukung di antara para santri, serta memperkuat identitas pesantren sebagai komunitas religius yang harmonis.
  3. Pengaruh Bacaan terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Sekitar
    Hirzi wa Hirsi memiliki pengaruh tidak hanya di dalam pesantren, tetapi juga terhadap hubungan pesantren dengan masyarakat sekitar. Bacaan ini, yang diulang setiap hari, menjadi simbol spiritualitas yang mempengaruhi perilaku sosial para santri dan masyarakat. Doa ini menjadi medium untuk menunjukkan pengaruh positif pesantren dalam kehidupan masyarakat, memperlihatkan komitmen pesantren terhadap keutuhan sosial dan keberkahan bersama.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa bacaan Hirzi wa Hirsi di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadiin Tanjunganom tidak hanya memiliki dimensi spiritual tetapi juga sosial yang sangat kuat. Tradisi ini memainkan peran penting dalam mempererat hubungan antara santri dan pengasuh pesantren, membangun solidaritas antar sesama santri, serta memperkuat hubungan pesantren dengan masyarakat sekitar. Bacaan ini bukan hanya menjadi sarana perlindungan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan komitmen terhadap nilai-nilai keagamaan dan sosial yang hidup dalam komunitas pesantren.

Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam AL-TAHRIR: Jurnal Pemikiran Islam. Untuk mengakses artikel lengkapnya, dapat mengunjungi tautan ini. Artikel ini ditulis secara kolaboratif oleh dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, yang berfokus pada studi Islam dan budaya di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang praktik-praktik keagamaan di pesantren dan dampaknya terhadap kehidupan sosial.hasil penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan studi keagamaan, sosial, dan budaya, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan pesantren di Indonesia.

Judul Penelitian: The Social Meaning Behind Recitation Hirzi wa Hirsi at Miftahul Mubtadiin Islamic Boarding School Tanjunganom Nganjuk Indonesia
Penulis: Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa
Jurnal: AL-TAHRIR: Jurnal Pemikiran Islam
Link Jurnal: https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/tahrir/article/view/5847