Penelitian yang berjudul “Hadith and Literature: Hadith Reception in LIIA Rhyme as Transmission of Ma’rifatullah Hamzah Fansuri”, yang diterbitkan dalam Dialogia; Jurnal Studi Islam dan Sosial pada tahun 2021. Penelitian ini membahas penerimaan hadith dalam puisi LIIA (Lirikan Ilham Amri), karya Hamzah Fansuri, yang menghubungkan hadith dengan pengajaran tentang Ma’rifatullah (pengenalan kepada Allah) dalam tradisi tasawuf Islam. Penulis mengeksplorasi bagaimana Hamzah Fansuri memanfaatkan bentuk sastra untuk menyampaikan pesan-pesan spiritual yang mendalam, dan bagaimana puisi LIIA digunakan sebagai sarana untuk mentransmisikan ajaran tasawuf, khususnya dalam hal pemahaman tentang hubungan antara manusia dan Tuhan.
Pokok Bahasan dalam Penelitian, Penerimaan Hadith dalam Sastra, Penelitian ini menjelaskan bagaimana hadith diadaptasi dalam karya sastra, khususnya puisi, oleh Hamzah Fansuri. Penulis menggali hubungan antara hadith yang diterima dan bentuk sastra yang digunakan untuk menyampaikan ajaran-ajaran spiritual, Puisi LIIA sebagai Sarana Transmisi Salah satu fokus utama adalah bagaimana puisi LIIA (Laa Ilaaha Illallaah) berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan pemahaman spiritual yang diambil dari ajaran hadith. Puisi ini dianggap sebagai karya yang kaya akan simbolisme dan makna filosofis, yang mencerminkan hubungan erat antara manusia dengan Tuhan, Ma’rifatullah dalam Perspektif Hamzah Fansuri Penelitian ini juga mendalami konsep Ma’rifatullah dalam karya Hamzah Fansuri, dan bagaimana pemahaman ini menjadi inti dari sastra yang dia hasilkan, termasuk dalam kaitannya dengan hadith-hadith yang dia terima, Kontribusi Tasawuf dalam Literatur: Penelitian ini menunjukkan bagaimana Hamzah Fansuri, sebagai salah satu tokoh penting dalam tasawuf, mengintegrasikan ajaran-ajaran sufistik dalam karyanya, sehingga puisi-puisinya tidak hanya menjadi karya sastra, tetapi juga sarana pengajaran spiritual yang mendalam.
Tujuan Penelitian, menyelidiki penerimaan hadith dalam sastra dan bagaimana hal itu berpengaruh terhadap pengembangan ajaran spiritual dalam karya Hamzah Fansuri, Menganalisis puisi LIIA sebagai medium yang menyampaikan Ma’rifatullah, serta bagaimana hadith diterjemahkan dalam konteks sastra, Menggali hubungan antara sastra dan spiritualitas Islam dalam karya Hamzah Fansuri, dengan penekanan pada aspek tasawuf, Mendorong kajian lebih lanjut mengenai penerimaan hadith dalam tradisi sastra Islam, khususnya dalam konteks sastra Melayu dan tasawuf.
Kesimpulan, Penelitian ini menyimpulkan bahwa puisi LIIA karya Hamzah Fansuri memainkan peran yang sangat penting dalam mentransmisikan ajaran Ma’rifatullah, dengan menggunakan hadith sebagai sumber ajaran yang diterima dan disampaikan melalui bentuk sastra. Selain itu, penelitian ini memperlihatkan bagaimana sastra, khususnya puisi, dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkenalkan dan mendalami spiritualitas Islam dalam bentuk yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama dalam tradisi Melayu, hasil penelitian yang diterbitkan dalam Dialogia; Jurnal Studi Islam dan Sosial, sebagai bahan kajian dan refleksi lebih lanjut bagi akademisi, peneliti, dan masyarakat yang tertarik dalam mempelajari hubungan antara sastra, hadith, dan spiritualitas Islam.
Judul Penelitian: Hadith and Literature: Hadith Reception in LIIA Rhyme as Transmission of Ma’rifatullah Hamzah Fansuri
Penulis: Dr. Ubaidillah, M. Hum
Jurnal: Dialogia; Jurnal Studi Islam dan Sosial
Tahun Terbit: 2021
Link Artikel: https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/dialogia/article/view/2588